TUGAS SEJ PM

NAMA : RIZA AJI SULTON ADILA
NO       : 28
KLS     : XII IPS 1


LATAR BELAKANG KONFLIK PERU
Akar dari Perang Ekuador-Peru bisa ditelusuri sejak tahun 1830. Tahun di mana negara Gran Colombia mengalami pembubaran dan Ekuador muncul sebagai salah satu negara pecahannya. Tidak lama seusai merdeka, Ekuador langsung terlibat sengketa wilayah dengan Peru.

Menurut klaim Ekuador seperti yang diatur dalam Protokol Pedemonte-Mosquera (perjanjian antara Gran Colombia and Peru pada tahun 1830), wilayah sebelah timur Ekuador membentang hingga sisi utara Sungai Maranon dan bagian barat Sungai Amazon. Namun Peru menolak klaim tersebut karena berhubung Gran Colombia sudah runtuh, maka protokol yang bersangkutan oleh Peru dianggap sudah tidak berlaku lagi.

Ada alasan tersendiri kenapa Ekuador ngotot menganggap kalau wilayahnya membentang hingga sejauh bagian barat Sungai Amazon. Kendati wilayah Ekuador berbatasan dengar laut (Samudera Pasifik), Ekuador
membutuhkan akses langsung ke Samudera Atlantik karena samudera tersebut berbatasan langsung dengan Benua Eropa yang pada masa itu merupakan accomplice dagang penting negara Amerika Latin. Dari segi geografis, Sungai Maranon and Amazon adalah jalur akses termudah bagi Ekuador untuk menuju Samudera Atlantik.

Tahun 1857, sebagai cara untuk membayar hutangnya kepada Inggris, Ekuador memberikan hak kepada Inggris untuk beroperasi di wilayah timur Ekuador yang sebenarnya masih berstatus sebagai wilayah sengketa. Peru jelas tidak terima dan memprotes tindakan Ekuador tersebut. Bahkan sejak tahun 1858-1860, kapal perang Peru beberapa kali melakukan blokade di luar kota pelabuhan Guayaquil.

Karena Ekuador pada waktu itu sedang dilanda konflik inward, Ekuador tidak bisa mengambil opsi militer and terpaksa menuruti tekanan Peru. Namun masalah sengketa perbatasan antara Ekuador dengan Peru masih tetap belum terselesaikan.Puluhan tahun berlalu, masalah sengketa wilayah antara Ekuador and Peru masih belum reda. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perwakilan kedua negara sebenarnya sempat beberapa kali melakukan perundingan di Washington D.C., AS, sejak tahun 1936.

Pembicaraan antara kedua negara terpaksa harus berhenti di tengah jalan akibat timbulnya kontak senjata antara pasukan Ekuador and Peru di wilayah sengketa sejak tahun 1938. Ketika masing negara sama menunjukkan sikap tidak mau mengalah, konflik berskala lebih besar antara keduanya joke jadi hanya tinggal masalah waktu.

Hal tersebut menyebabkan munculnya 4 perang besar yaitu 
1.PERANG ZARUMILLA (1941)
2.PROTOKOL RIO (1942) & KELANJUTANNYA
3.PERANG PAQUISHA (1981) & BERLANJUTNYA STATUS QUO
4.PERANG CENEPA (1995) & BERAKHIRNYA SENGKETA


TOKOH YANG TERLIBAT
Pihak Peru : Eloy kreta
Pihak Ekuador: luiz rodiguez


AKHIR PERANG PERU DAN EKUADOR
pada bulan Oktober 1998, Ekuador sepakat untuk mengakui klaim Peru atas wilayah sengketa. Sebagai gantinya, Ekuador memiliki hak atas wilayah Tiwintza yang semasa Perang Cenepa menjadi arena pertempuran sengit. Dengan dicapainya kesepakatan ini, berakhir pulalah sengketa panjang antara kedua negara & hubungan bilateral antara keduanya terus mengalami perkembangan pesat sejak itu.

- Kemenangan Peru dalam perang tahun 1941

- Perang tahun 1981 & 1995 berakhir tanpa
pemenang yang jelas

-Ekuador mengakui klaim Peru atas wilayah sengketa di tahun 1998

Komentar